HIMAPALA BEKISAR

Sejarah

UKM Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam (HIMAPALA BEKISAR) Politeknik Negeri Jember didirikan pada 6 Agustus 1990 oleh Arif Pangayoman di Alas Purwo. Organisasi ini menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap alam, lingkungan, dan kegiatan petualangan.

Sejak awal berdirinya, HIMAPALA BEKISAR berkomitmen untuk menjadi ruang belajar, berkegiatan, dan mengabdi melalui berbagai aktivitas kepencintaalaman seperti pendakian gunung, susur sungai, ekspedisi gua, hingga konservasi lingkungan.

Visi

Menjadi wadah pengembangan karakter dan keterampilan mahasiswa melalui kegiatan kepencintaalaman yang berkarakter, berprestasi, dan peduli lingkungan.

Misi

Menyelenggarakan pelatihan dan kegiatan pencinta alam, membangun jiwa kepemimpinan dan kerjasama, serta turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.

Nilai-Nilai

Kebersamaan, disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan, dan semangat petualangan. Kami percaya pada prinsip Leave No Trace dalam setiap kegiatan.

Struktur Organisasi

Kepengurusan UKM HIMAPALA Politeknik Negeri Jember
Periode 2024/2025

Ibnu Malik R

Ketua Umum

Amalia Indah N

Penelitian dan Pengembangan

Mohamad Sabilillah

Sekretaris Umum

Aza Citra Khodijah GG

Bendahara Umum

Robhiyina Syakirin

Ketua Bidang 1

Siti Haarirona R

Ketua Bidang 2

Ahmad Haydar P

Sie Pendidikan dan Latihan

Gayatri Tsabita Z

Sie Lingkungan Hidup

Ahmad Ifan Dwi S

Sie Perpustakaan dan Dokumentasi

Rifki Ramadani

Humas dan Publikasi

Aksa Narendra W

Perlengkapan Gunung Hutan

Septia Karunia R

Sie Dana Usaha

Achmad Reval R

Perlengkapan Sport

SOP HIMAPALA

Anggota harus melalui proses seleksi dan pendidikan dasar kepencintaalaman. Anggota wajib menaati aturan dan AD/ART organisasi.
Setiap kegiatan wajib melalui perencanaan (proposal, survei lokasi, analisis risiko).
Kegiatan lapangan harus disertai peralatan standar keamanan. Laporan kegiatan wajib dibuat setelah kegiatan selesai.

Dana organisasi berasal dari iuran anggota, dukungan kampus, dan sumber sah lainnya.
Setiap penggunaan dana harus transparan dan dipertanggungjawabkan.
Menjunjung tinggi etika kepencintaalaman: tidak merusak, tidak meninggalkan sampah, dan menghormati kearifan lokal.
Menjaga nama baik organisasi dan almamater.